Menyambut Hardiknas 2025 "Partisipasi Semesta untuk Pendidikan Bermutu"

 


Menyambut Hardiknas 2025 "Partisipasi Semesta untuk Pendidikan Bermutu"

Semangat Bersama Mewujudkan Pendidikan Inklusif dan Berkualitas

Oleh: Mariono,S.Pd.I.,M.Pd

Sesaat lagi, tanggal 2 Mei akan tiba. Hari yang selalu kita kenang sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), momen penting yang bukan hanya menjadi penghormatan terhadap Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hadjar Dewantara, tetapi juga menjadi titik refleksi kolektif tentang arah dan kualitas pendidikan kita hari ini.

Tahun 2025, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah mengangkat tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua.” Tema ini mengajak seluruh elemen bangsa – mulai dari pemerintah, pendidik, peserta didik, keluarga, hingga masyarakat luas – untuk bersama-sama mengambil peran aktif dalam menciptakan pendidikan yang benar-benar berpihak pada masa depan anak bangsa.


Meneladani Filosofi Ki Hadjar Dewantara

Ki Hadjar Dewantara pernah mengatakan:

Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah.

Ungkapan ini menyiratkan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab kolektif yang tidak terbatas pada ruang kelas semata. Pendidikan sejatinya dimulai dari lingkungan terkecil—keluarga, masyarakat, dan ruang-ruang sosial lainnya.


Selain itu, semboyan beliau yang begitu melekat dalam dunia pendidikan:

Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri Handayani 

masih relevan hingga kini. Kita semua, sebagai bagian dari sistem pendidikan, memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi teladan, pemberi semangat, dan pendukung bagi tumbuh kembangnya generasi penerus.


Menghidupkan Semangat Tema 2025

“Partisipasi Semesta” menegaskan bahwa pendidikan yang bermutu hanya dapat terwujud jika ada keterlibatan menyeluruh. Tidak cukup hanya mengandalkan pemerintah atau guru saja. Kolaborasi antarelemen masyarakat adalah kunci. Setiap anak di pelosok negeri berhak mendapat akses yang sama terhadap pembelajaran yang bermakna, menyenangkan, dan mencerahkan.

Pendidikan bermutu untuk semua bukan sekadar impian. Ini adalah amanah konstitusi dan cita-cita besar bangsa. Pendidikan tidak boleh menciptakan jurang, tapi jembatan yang menyatukan keberagaman untuk meraih masa depan bersama.


Sebagaimana Nelson Mandela pernah berkata:

Education is the most powerful weapon which you can use to change the world

(Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia).

Kutipan ini memperkuat keyakinan bahwa membangun bangsa tidak bisa dilepaskan dari bagaimana kita memandang dan memperlakukan pendidikan hari ini.

Kesimpulan 

Peringatan Hardiknas 2025 bukan sekadar seremonial tahunan. Ini adalah panggilan hati untuk seluruh bangsa. Mari kita wujudkan pendidikan yang tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik. Yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat dalam karakter dan nilai kemanusiaan.

Dengan semangat partisipasi semesta, kita tidak hanya menyambut Hari Pendidikan Nasional, tetapi juga menyambut masa depan yang lebih cerah bagi seluruh anak Indonesia

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama